Mereka itu…

Posted: Mei 2, 2012 in cerita aza

Saya pengen cerita. Cerita tentang apa saja. Dan yang kali ini menjadi obyek cerita saya yaitu tentang siapa saja orang-orang yang saya temui di Taman Nasional Alas Purwo, khususnya ketika saya magang disana di akhir tahun 2011. Kebanyakan dari beliau-beliau ialah pegawai TNAP. Entah kenapa saya ingin cerita tentang beliau-beliau ini. Yang pasti 3 bulan saya mengenal mereka, banyak yang bisa diambil hikmahnya.

Mas Gendut (Polisi Hutan)

Ngobrolin tentang burung-burung Alas Purwo, Mas Gendut jagonya. Meskipun sebenarnya orangnya pendiam, tapi jika sudah bicara tentang burung bisa sangat antusias. Berbekal kamera profesional dari balai, hasil-hasil jepretannya sungguh aduhai. Bisa dibilang Mas Gendut adalah orang yang paling tahu seluk beluk burung yang ada di Alas Purwo. Diantara teman seprofesinya, beliau termasuk orang yang rajin. Hampir di setiap kegiatan di balai pasti menyertakan namanya untuk menjadi bagian dari kegiatan tersebut. Mas Gendut juga mengikuti Baluran Bird Race 2 tahun berturut-turut. Tapi saya baru mengenalnya ketika magang di Alas Purwo.

Pak Sudiro (PEH)

Seru dan dermawan. Kesan ini yang pertama kali muncul ketika bertemu dengan beliau. Sebelum menjadi PEH di TNAP, beliau bekerja di Cagar Alam Kawah Ijen. Bapak yang satu ini juga pintar ngebanyol. Meskipun sudah lama di Banyuwangi, logat sundanya masih kentara ketika bicara. Suka memberi nasehat dan masukan buat kami yang sedang magang. Pekerjaan sampingan beliau ialah bertani. Seringkali beliau bercerita serunya menjalani aktivitas di sawah di tengah kesibukan aktivitas di Alas Purwo. Bersama Mas Gendut, beliau juga mengikuti Baluran Bird Race. Saya baru mengetahuinya ketika kami mengenakan kaos BBR secara bersamaan. hehehe,,

Pak Wisnu (PEH)

Bapak yang satu ini sepertinya tidak bisa berlama-lama duduk berdiam diri. Minimal duduk sambil bercerita. hehe,, Ada saja yang diceritakan oleh beliau. Kebanyakan tentang pengalamannya menjadi PEH di Alas Purwo mulai dari pengalaman mistis hingga yang konyol. Meskipun termasuk pegawai senior, tapi semangatnya mengalahkan yang masih muda. Super sekali. Di Resort Rowobendo, Pak Wisnu kebagian shift jaga dengan Mas Gendut dan Pak Sudiro. Jika beliau bertiga berkumpul, lengkap sudah. Seakan-akan penghuni Rowobendo hanya beliau bertiga. Ada saja yang dibicarakan mulai dari hal sepele hingga yang berkaitan dengan pekerjaan. Yang pastinya saya dan teman-teman magang hanya bisa ikut nimbrung sambil sesekali terbahak-bahak karena celoteh beliau-beliau.

Pak Banda (Polisi Hutan)

Saya sebut bapak yang satu ini dengan Jendral Sadengan. Berperawakan tegap, bertopi dan berkacamata hitam, menaiki motor trail, berjaket kulit, bersuara berat, ibarat aktor laga Vin Diesel tapi versi berambut. hehehe,,

Mulai pertengahan tahun 201, Sadengan sudah menjadi resort tersendiri. Dan pak Banda merupakan penanggungjawab Sadengan. Misi beliau ialah memperluas padang penggembalaan seperti dulu  kala yaitu 84 Hektar. Sedangkan saat ini baru sekitar 60 Hektar saja.

Pak Untung (Polisi Hutan)

Pak Untung adalah Pejabat Sementara Kepala Seksi Wilayah I Pasaranyar. Hal ini dikarenakan Kepala Seksi yang sebelumnya telah purna tugas alias pensiun. Segala kegiatan yang berkaitan dengan Seksi I harus melalui ijin beliau. Pak Untung termasuk orang yang tidak banyak bicara. Teman-teman seprofesinya menjuluki beliau dengan sebutan doktor. kepanjangan dari mondok di kantor. Karena Pak Untung lebih sering menginap di kantor seksi daripada di rumahnya sendiri. Ada-ada saja…

Pak Himawan

Bapak yang sumeh. Begitulah saya dan teman-teman magang menjulukinya. Wajah Pak Himawan memang sangat bersahabat. Selalu menebarkan senyum kepada orang sekitarnya. Sifat inilah yang membuat para pegawai yang lain tak sungkan-sungkan mengajak beliau bercanda meskipun beliau adalah Kepala Seksi Wilayah II Muncar. Selidik punya selidik, ternyata beliau berasal dari Jogja. Dan yang saya ingat betul, beliau sangat suka dengan musik slowrock.

Pak Misijo

Sebenarnya saya tidak terlalu mengenal beliau. Saya jarang bertemu dengan beliau karena sering tidak masuk dikarenakan kondisi kesehatannya yang sering sakit. Meskipun begitu beberapa kali saya pernah mengobrol dengan belilau. Pak Misijo adalah koki-nya Resort Rowobendo dan paling suka memasak menggunakan bahan ikan. Pernah suatu ketika Pak Misijo dicari pegawai yang lain karena hingga petang hari belum kembali ke pos. Ternyata Pak Misijo baru saja selesai menjaring ikan di sungai untuk diolah menjadi lauk. ck ck ck…

Mba Mala

Mba Mala menjabat sebagai PEH di TNAP. Beliau salah satu pendamping kegiatan magang kami. Bertemu dan mengobrol dengan Mba Mala diantara pegawai TNAP yang kebanyakan laki-laki, bagaikan bertemu oase di gurun pasir. hahaha,,

Mba Mala termasuk orang yang banyak membantu kami sewaktu magang. Terutama jika kami butuh data-data tentang TNAP. Dan ternyata Mba Mala juga berasal dari Jogja. Beliau lulusan Biologi UGM. wealaah. tonggo dewe…

Pak Lugi dan Bu Dian

Pak Lugi adalah Bu Dian. Dan Bu Dian adalah Pak Lugi. Dimana ada Pak Lugi, disitu ada Bu Dian. Begitu juga sebaliknya. Pasangan suami istri ini begitu kompak baik ketika di kantor balai maupun di luar kantor. Pak Lugi seorang Polhut, sedangkan Bu Dian seorang PEH. Pak Lugi suka ngebanyol, sedangkan Bu Dian agak Jayus. Klop sudah!

Pak Qomar

Jika anda bertemu dengan petugas TNAP yang membawa golok, bisa dipastikan golok tersebut buatan Pak Qomar meskipun tidak ada tulisan made in Qomar. Pak Qomar memang hobi membuat golok dan semacamnya. Saya pun dibuatkan satu. Kata beliau sebagai kenang-kenangan dari Alas Purwo.

Ohya, seperti kebanyakan petugas TNAP, Pak Qomar juga hobi bercerita. Cerita apa saja. Dan jangan harap bisa beranjak dari tempat duduk anda jika sudah ngobrol dengan beliau. hehe,,

Pak Wandi dan Bu Wandi

Pak Wandi dan Bu Wandi sudah kami anggap sebagai orangtua kami sewaktu magang. Pak Wandi adalah pegawai honorer yang ditugasi menjaga warung di Resort Rowobendo dengan dibantu Bu Wandi. Warung ini sebenarnya milik koperasi pegawai TNAP dan berfungsi menyediakan kebutuhan sehari-hari para petugas yang sedang di lapangan. Masakan favorit Bu Wandi ialah sayur berkuah berbahan santan. Dan tidak lupa sambal khas Jawa Timur. super pedass…

Pak Baroji

Pak Baroji adalah pegawai honorer yang bertugas di Pos Sadengan. Pekerjaan beliau sehari-hari yaitu memantau apa saja yang terlihat di Sadengan entah itu Banteng, Rusa, Merak atau yang lainnya. Beliau termasuk orang yang sangat santun dalam berbicara dan sering membantu kami yang sedang magang. Menurut pegawai yang lain, Pak Baroji adalah pawangnya ular Alas Purwo. entah benar atau tidak, beliau juga anti terhadap bisa ular. Meskipun begitu ada satu kelemahan beliau yang sering dijadikan bahan guyonan teman-temannya. Beliau takut dengan cicak. Dan jika sudah ketemu dengan hewan merayap yang satu ini, Pak Baroji bisa lari terbirit-birit hingga jauh sekali. wah wah…

Pak Aang (Polisi Hutan)

Sunda tulen. Itulah Pak Aang. Beliau dan sekeluarga banyak membantu kami terutama jika sedang berada di Kantor Seksi I Pasaranyar. Beliau dijuluki dukun oleh teman-temannya karena kemampuan beliau melihat hal-hal ghoib. Pernah suatu ketika saya diajak patroli menuju Pos Sembulungan, Wilayah Seksi II, tiba-tiba Pak Aang menghentikan motornya secara mendadak. Lalu bertanya kepada saya yang sedang membonceng, “Ngerasain sesuatu ndak?”. “Enggak Pak. emang ada apa?” jawab saya. “Enggak apa2. nanya aja.”, jawab beliau sambil meneruskan perjalanan. Sesampainya di Pos Jaga, beliau bercerita bahwa ketika perjalanan tadi ada rombongan tentara Jepang yang sedang lewat. Tentu saja hanya bisa dilihat oleh orang seperti Pak Aang. Untung saja saya ga ada bakat buat ngerasain hal-hal yang begituan.

Pak Pramuji (Polisi Hutan)

Di tulisan saya yang terdahulu, saya pernah mengupas tuntas tentang bapak yang satu ini. Saya mengenal beliau sejak satu tahun yang lalu ketika saya pertama kali berkunjung ke Alas Purwo. Magang kali ini saya bertemu dengan beliau hanya beberapa kali saja. Tapi begitu bertemu, malah beliau yang bercerita kepada teman-temannya apa saja yang kita lalui setahun yang lalu terutama insiden bertemu dengan pembalak liar. Dan masih seperti dulu, bapak satu anak ini tetap bersemangat dalam menjalankan tugasnya sebagai Polhut TNAP.

 

oke. itu tadi sedikit cerita saya tentang orang-orang yang saya temui ketika magang di TNAP. siapa tahu ketika anda mampir ke Alas Purwo bisa bertemu dengan mereka secara langsung. Dan tentunya jangan lupa sampaikan salam saya kepada mereka.

Tinggalkan komentar